Pages

Ads 468x60px

Thursday, July 11, 2013

Kisah Mualaf, Yunus Kocsis

Yunus Kocsis pemuda asal Hungaria yang tinggal di Wigan, Inggris mencari Tuhannya. Setelah bertahun-tahun, ia akhirnya menemukan jati dirinya serta Tuhannya di Islam.

Sejak berumur 18 tahun, Kocsis muda ini mulai bertanya-tanya mencari Tuhan-nya. Setelah lulus setingkat SMA, dia pun melanjutkan ke salah satu perguruan tinggi di Wigan.

Kegundahan hatinya semakin menjadi ketika usianya mencapai 24 tahun. Ia pun terus mencari berbagai literatur dari berbagai agama seperti Kristen, Hindu, dan agama-agama lainnya.

Namun, semua informasi yang didapatnya dari berbagai literatur tentang agama itu, masih membuatnya bimbang dan tidak ada kecocokkan dengan hatinya.

Kocsis pun akhirnya mulai menemukan setitik cahaya yang bisa menerangkan hatinya melalui Islam. Suatu ketika, pemuda bercambang dan tidak suka minum minuman beralkohol serta dugem ini sempat mengucapkan kalimat 'Laa ilaaha illallaah' (tidak ada Tuhan selain Allah) ketika terbangun dari tidurnya. Padahal, saat itu dirinya belum membaca ikrar atau syahadat masuk Islam.

Selain mencari lagi berbagai literatur di internet, Kocsis juga tak segan bertanya ke teman muslimnya seperti dari Liberia maupun Sudan tentang Islam.

"Sebelum masuk Islam, saya belajar tentang tata cara wudlu, salat," ujar Yunus Kocsis kepada detikramadan, saat bincang-bincang di Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, Rabu (10/7/2013).

Pemuda 28 tahun yang sedang menghabiskan liburan musim panasnya di Indonesia hingga Agustus 2013 nanti menceritakan, sebelum menyatakan ikrar pembacaan syahadat, dirinya masih diselimuti rasa kekhawatiran. Namun hal itu tak menyurutkan dirinya untuk masuk Islam. Ia malah lebih dalam mempelajari tentang Islam.

"Sebelumnya saya masih takut. Setelah membaca syahadat apa saja yang harus saya lakukan," tuturnya.

Sekitar April 2012, Kocsis resmi membaca syahadat di sebuah masjid di kawasan Manchester. Setelah resmi menjadi mualaf, Yusuf Kocsis terus belajar tentang Islam ke berbagai komunitas muslim.

Selain kegundahan mencari jati diri, salah satu faktor yang mendorong Yunus Kocsis lebih sreg masuk Islam adalah setelah melihat kakak kandung perempuannya menikah dengan pria asal Lombok Indonesia.

Kakaknya perempuannya yang masuk Islam itu pun terlihat lebih berbahagia. Serta ia diminta kakaknya untuk menjelaskan ke orangtuanya tentang Islam.

"Sebelum saya membantu menjelaskan ke orangtua saya, saya masuk Islam dulu. Dan ingin saya tunjukkan, bahwa Islam itu tidak menakutkan, Islam itu damai," tuturnya sambil menambahkan, orangtuanya menghormati keputusan keyakinannya serat kakaknya yang memeluk agama Islam.

Ramadan 2013 mengingatkan Yunus Kocsis momen berpuasa. Tahun ini merupakan bulan Ramadan yang kedua kalinya setelah dirinya menyatakan masuk Islam.

Ia menceritakan, pengalamannya pada Ramadan pertama kali di Inggris. Meskipun mualaf sejak April 2012 lalu, Yunus Kocsis tetap bersemangat menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.

Waktu puasa di Inggris saat itu bukan sekitar 12 jam seperti di Indonesia. Tapi waktu berpuasa lebih lama yakni sekitar lebih kurang 16 jam.

Waktu berbuka menjelang pukul 23.00 (11 malam). Sedangkan waktu sahur sekitar pukul 02.30 dini hari.

"Dengan berpuasa dilatih bersabar, tidak materialistik, dan merasakan menjadi orang miskin," tuturnya.

Yunus Kocsis pun di awal Ramadan terus bersemangat. Namun, menginjak hari ke 8, kondisi tubuhnya tak mampu lagi bertahan berpuasa. Ia terserang demam dan dehidrasi. Namun, semua hutang tidak berpuasa sekitar 15 hari sudah dilunasinya sebelum memasuki Ramadan 2013 ini.

Kini, Yunus Kocsis akan merasakan suasana dan nuansa Ramadan yang berbeda dibandingan dengan Ramadan sebelumnya. Ia akan meghabiskan waktu Ramadannya di Indonesia dan diperkirakan akan merayakan Hari Raya Idul Fitri di Lombok, Nusa Tenggara Barat, tempat kerabat kakak iparnya.

Kisah Mualaf, Sam Brodie




Artis Sam Brodie pernah memiliki masa lalu yang cukup kelam. Dari kesulitan hidup di London hingga pernah memalsukan identitas sebagai 'wanita' pernah dijalaninya. Namun Sam bangkit dan memeluk Islam.

Telah 14 tahun ini ia menjadi muslim, Sam pun telah menikah dan memiliki anak. Bagaimana kisahnya hingga dirinya menjadi mualaf?

Sam Brodie sempat menjalankan status sebagai wanita selama menetap di London. Namanya terkenal sejak mengisi acara reality show 'Big Brother' di Inggris.

Namun setelah jujur soal identitasnya yang memang adalah laki-laki, Sam justru semakin terkenal. Meski begitu, ia justru galau dengan identitasnya yang 'samar'.

Sam kemudian memutuskan untuk kembali menjadi laki-laki seiring keinginannya menjadi mualaf. Pria berambut pirang ini tertarik membaca Alquran pada empat tahun lalu. Ada rasa batin yang mengatakan selama ini ia telah salah memilih jalan.

"Saya buka Alquran, ada sesuatu yang kayak bilang bahwa hidup saya selama ini tuh dosa. Islam itu luar biasa, pelan-pelan kemudian saya berubah," ungkap Sam.

Sam bercerita, dirinya banyak mendapat pertanyaan 'Mengapa memilih Islam?'.

"Sama aja pertanyaannya gini, 'kalau orang menawarkan handphone yang paling baru atau up to date atau handphone jadul, orang pasti pilih yang up to date'. Jadi seperti dengan Islam, kenapa aku memilih Islam karena Alquran itu yang paling up to date. Alkitab-alkitab sebelumnya bukan palsu, tapi itu sudah yang lama. Jadi yang paling baru turun ke bumi ya Alquran," kata Sam.

Tahun ini menjadi Ramadan pertama untuk Sam. Pria berdarah Ambon-Surabaya itu pun mengaku sangat bersyukur bisa menjalani Ramadan bersama anak dan istri.

"Karena aku orang Surabaya jadi tempe nggak perrnah jauh dari tempe. Selain itu apa aja, sayur asem pasti ada. Kebetulan semalam karena syuting aku lupa makan," jelas Sam menyinggung makanan favoritnya.

Sam langsung dikontrak untuk acara sahur di salah satu stasiun TV. Ia pun kini melewati puasa pertamanya dengan menghabiskan waktu di lokasi syuting saat waktu sahur.

Tuesday, April 2, 2013

Kisah Nyata Heather Matthews, Dari Gila Pesta Menuju Cahaya Islam


Sampai semester kedua tahun 2012 lalu, Heather Matthews masih berpenampilan super-minim. Wanita Inggris yang kini berusia 28 tahun ini, pada saat itu juga tergolong gila pesta dan suka minum alkohol.

Lalu, segalanya berubah ketika ia masuk Islam pada September 2012 lalu. Kini, tak ada lagi Matthews yang gila pesta. Tak ada lagi Matthews yang minum alkohol. Tak ada lagi Matthews yang berpakaian minim. Ia kini telah berubah total, menjadi muslimah berjilbab.

Jalan Matthews menuju Islam diawali ketika ia meyakinkan mantan suaminya, Jerrome, yang baru saja menjadi muslim, bahwa Islam adalah agama yang salah. Ia yang bercerai pada 2011 lalu, curiga pada agama yang baru dianut mantan suaminya itu. Ia pun kemudian banyak membaca untuk mendukung argumennya.

Anehnya, niat awal untuk “membantah” Islam justru mendatangkan keyakinan bahwa agama yang akan ia serang itu adalah agama yang benar. Makin mempelajari Islam, Matthews semakin mengerti. Hidayah pun masuk ke dalam hatinya. Dengan segenap keberanian, ia pun menyatakan masuk Islam. Mengikrarkan syahadat pada September 2012 di depan seorang ulama lokal.

Thursday, February 21, 2013

Donatur Ini Hanyalah Penjual Sayur


Kita seringkali berpikir bahwa untuk bisa membantu orang yang membutuhkan, kita harus jadi orang kaya atau setidaknya punya banyak uang. Mungkin wanita ini menyetujui setengah dari pemikiran itu. Chen Shu Chu, seorang penjual sayur di Taiwan, berusaha mengumpulkan uang untuk membantu orang-orang yang kesusahan.

Ia bukan berusaha menjadi orang kaya yang membantu banyak orang, namun ia membantu dengan segala yang ia dapatkan dari berjualan sayur. Kurang lebih ia sudah mendonasikan sekitar Rp 3 miliar lebih dari hasil penjualannya. Menurut sebuah koran, Chen Shu Chu mengatakan, "Uang itu akan bernilai ketika kita gunakan untuk mereka yang membutuhkan." Hal ini ia lakukan karena ia terinspirasi dari pengalamannya saat masih kecil, di mana ia mengalami kesulitan dan kemiskinan.

Bila dijabarkan, uang Rp 3 miliar yang didonasikannya sudah digunakan sekitar Rp 320 juta untuk anak-anak, Rp 144 juta untuk membangun perpustakaan sekolahnya dan Rp 320 juta untuk anak yatim piatu di daerahnya. Meski sudah mendonasikan sebanyak itu, namun wanita ini tidak berencana untuk berhenti menjadi donatur.

Hati Emas Pemulung, Adopsi 30 Bayi Terlantar




Banyak orang yang tega membuang bayi yang masih hidup dengan banyak alasan. Malu karena sang bayi lahir di luar pernikahan, atau.. takut karena tidak punya biaya untuk menghidupi sang bayi. Tapi tahukah Anda, seorang pemulung di China mampu mengadopsi 30 bayi yang dibuang. Inilah kebesaran hati Tuhan yang kadang tak mampu dirasakan semua orang.

Nama wanita ini adalah Lou Xiaoying, usianya saat ini 88 tahun. Pekerjaannya adalah pemulung sampah, suami Lou Xiaoying telah meninggal 17 tahun yang lalu. Keadaan hidup yang sulit dan keterbatasan ekonomi tidak mengecilkan hati Lou Xiaoying untuk berbuat baik pada sesama manusia. Dia telah mengadopsi 30 bayi sejak tahun 1972.

Walaupun usianya sudah menua, kebaikan hati Lou Xiaoying tidak surut dimakan usia. Anak adopsi yang paling muda saat ini berusia enam tahun, namanya Zhang Qilin. Lou Xiaoying menemukan bayi tersebut di tempat sampah. Dengan kondisi yang lemah, wanita itu membawa sang bayi ke rumahnya yang sangat kecil untuk dirawat. "Kini dia sudah menjadi anak yang sehat dan bahagia," ujar Lou Xiaoying.

Pria Mengayuh Becak Sambil Mengasuh Bayinya



Hati siapa yang tidak tersentuh melihat seorang pria menarik becak di siang hari yang panas sambil menggendong bayi? Hal ini benar-benar terjadi di India. Pria ini mengasuh bayinya karena sang istri meninggal setelah melahirkan dan tidak ada yang bersedia merawat sang bayi.

Dilansir Dailymail, nama pria ini adalah Bablu Jatav, 38 tahun. Dia dikaruniai seorang bayi perempuan yang diberi nama Damini setelah menikah selama 15 tahun dengan istrinya, Shanti. Pak Bablu mengatakan bahwa dia sangat senang diberkati seorang putri, tetapi dia menyimpan kesedihan mendalam karena sang istri meninggal sesaat setelah melahirkan.

Shanti meninggal tidak lama setelah melahirkan di rumah sakit pada tanggal 20 September," ujar pak Bablu. "Sejak saat itu, belum ada seorang pun yang mau merawat putri saya, sehingga saya yang merawatnya, bahkan pada saat saya menarik becak," lanjutnya.

Wednesday, February 20, 2013

Anak Usia Tiga Tahun Hafal Alquran

Sungguh menakjubkan bocah asal Nigeria yang satu ini. Ia mampu menghafal seluruh isi Alquran di usia tiga tahun delapan bulan. Rukkayatu Fatahu Umar, demikian nama bocah perempuan tersebut.

Dikutip dari Nigerian Tribune, Rukkayatu begitu gembira dengan prestasinya. Ia sangat senang menghafal Alquran bahkan ingin anak-anak di seluruh dunia dapat belajar dan menghafal Kitabullah sepertinya.

"Saya bersyukur kepada Allah," ujar Rukkayatu saat ditanya bagaimana perasaannya dapat menghafal Quran di usia sangat belia.

Rukkayatu mulai menghafal kitab suci di sebuah sekolah Quran milik Yayasan Syekh Dahiru Usman di Barkin Ruwa Askulaye di Kaduna. Syaikh Dahiru Uslam bukan lain merupakan kakek Rukkayatu. Bukan ikut bersekolah, gadis kecil tersebut selalu turut serta sang ibu yang merupakan pengajar di sekolah tersebut.

Di kelas hafalan, ia pun terbiasa mendengarkan bacaan Alquran. Hingga kemudian Rukkayatu ikut membaca ayat-ayat Quran bersama para siswa, bahkan menghafalnya. "Ia terus menghadiri kelas menghafal hingga saat ini ia telah menyelesaikan hafalan seluruh Alquran," ujar sang ibu, Sayyada Maimunatu.

Surah Al-Ikhlas Mengantar Royston Boulter kepada Islam

Jeremy Ben Royston Boulter percaya bahwa Tuhan semestinya tak membutuhkan perantara agar bisa berkomunikasi dengan manusia. Namun, agama yang dianutnya saat itu, sama sekali tak mendukung pemikiran itu. Tuhan yang dikenalnya seakan tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan hingga dia membutuhkan seorang manusia suci untuk membantunya.

Keraguan mengusiknya. Jeremy pun berusaha mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya itu. Semua buku sejarah bahkan buku-buku teori konspiratif tentang agama dan peradaban manusia dilahapnya. Ia pelajari sejarah Perang Salib, termasuk manuver Paus saat membangun kekuatan dan kekuasaan di Eropa melalui Portugis dan Spanyol.

Ia juga mempelajari pemerintahan teror ala Machiavelli. Demikian pula  pemikiran Erich Von Daniken (Chariots of The Goods) dan Charles Berlitz dan William Moore (The Philadelphia Experiment) tentang teori konspirasi primitif.

Dia pun banyak membaca fiksi ilmiah. Semua bacaan tersebut meyakinkan dia bahwa ada yang salah dengan konsep ketuhanan yang dikenalnya selama ini. "Saat itu aku berpikir, aku membutuhkan perbandingan agama lainnya," kata dia.

Wednesday, February 6, 2013

Lakukanlah hal-hal kecil yang bisa kita lakukan disekeliling kita

Ada seorang sahabat bernama Hasan asal Pekan Baru. Orgnya bersahaja. Ia punya “kebiasaan” yang menurut saya sangat langka.

Pernah suatu saat kami naik mobilnya, mampir di SPBU. Hasan berkata kepada petugas SPBU "Tolong diisi Rp 95 ribu saja ya."

Sang Petugas merasa heran. Iapun balik bertanya: "Kenapa tidak sekalian Rp 100 ribu Pak?"

"Gak apa-apa, isi saja Rp 95rb," balas Hasan.

Selesai diisi bensin, Hasan memberikan uang Rp 100 ribu. Sang petugas pun memberikan uang kembalian 5 ribu.

Hasan berkata: "Gak usah, ambil saja kembaliannya."

Sang petugas SPBU seperti tidak percaya. Ia pun berucap: "Terima kasih Pak. Seandainya semua orang seperti Bapak, tentu hidap kami akan lebih sejahtera dengan gaji pas-pas an sebagai pegawai kecil."

Saya tertegun dengan perilaku Hasan dan juga petugas tersebut.

Di dalam perjalanan, saya bertanya pada sahabat saya tersebut: “Sering melakukan hal seperti itu?"

Hasan menjawab: "Temanku, kita tidak mungkn bisa mengikuti semua perintah Tuhan. Lakukanlah hal-hal kecil yang bisa kita lakukan disekeliling kita, yang penting konsisten. Kita tidak akan jatuh miskin jika setiap mengisi bensin kita memberi 5ribu kepada mereka. Uang 5 ribu itupun tidak akan membuat dia kaya tapi yang jelas membantu dan membuat hatinya bahagia."

Hiduplah tiap hari seperti "matematika" : mengalikan sukacita, mengurangi kesedihan, menambahkan semangat, membagi kebahagiaan dan menguadratkan kasih antar sesama.

Bisakah kita mulai dengan hal2 kecil ??

Sumber : Kaskus

Sunday, February 3, 2013

Kisah Jenazah Diziarahi Banyak Malaikat

dalah Ts'labah yang merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW ang sangat setia dan beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Suatu ketika karena ketidaksengajaanya melakukan dosa, ia sangat menyesal begitu dalam hingga ketakukannya kepada Allah SWT kan azab yan akan ia terima nantinya.

Karena ketaktannya tersebut, Tsa'labah sakit hingga meninggal dunia.
Subhanallah...
Si pemakaman sahabat Nabi yang setia ini banyak malaikat yang iut menziarahi Tsa'labah.

Tsa'labah Sakit.
Setelah sekian lama berjuang bersama nabi, terdengar kabar bahwa Tsa'labah sedang sakit keras.
Mendengar hal itu sahabat Nabi yang lain bernama Salman menghadap Rasulullah SAW dan berkata,
"Wahai Rasulullah, msihkah engkau ingat dengan Tsa'labah? Dia sedang sakit keras."
Rasulullah SAW pun segera datang menemui Tsa'labah.

Rasulullah SAW meletakkan tangan kanannya di kepala Tsa'labah, kemudian meletakkan kepala Tsa'labah dipangkuannya.
Akan tetapi apa yang terjadi, Tsa'labah segera saja menyingkirkan kepalanya dari pangkuan beliau.
"Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari pengkuanku?" tanya Baginda Rasul.
"Karena aku penuh dengan dosa, tgak layak dipangkau oleh UtusanNya yang mulia ini," jawab Tsa'labah.
"Apa yang engkau rasakan?" tanya Nabi lagi.
"Aku seperti dikerubuti semut pada tulang, daging dan kulitku," jawab Tsa'labah.
"Lalu apa yang engkau inginkan?" tanya Rasul SAW.
"Ampunan Tuhanku," jawab Tsa'labah.

Maka turunlah Malaikat Jibril as dan berkata,
"Wahai Muhammad, sesungguhnya Tuhanmu mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu, "Kalau saja hamba-Ku ini menemui Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan ampunan sepenuh itu pula."

Meninggal Dunia.
Maka segera saja Rasulullah SAW memberitahukan hal tu kepada Tsa'labah. Begitu mendengar berita itu, terpekiklah Tsa'labah dan langsung meninggal dunia.

Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan dan dikafani dan dishalati.
Ketika selesai dishalati, Rasulullah SAW berjalan sambil berjingkat-jingkat seakan menghindari sesuatu agar tidak tertabrak.
Setelah selesai pemakaman, para sahabat bertanya,
"Wahai Rasulullah, kami lihat engkau berjalan sambil berjingkat-jingkat, ada apa gerangan?"

Rasulullah SAW bersabda,
"Demi Zat yang mengutus aku sebagai seorang nabi yang sebenarnya, karena aku lihat begitu banyaknya malaikat yang turut menziarahi Tsa'labah."

Apakah Dosa yang Dilakukan Tsa'labah.
Astaghfirullah...
Sebenarnya dan ternyata kesalahan yang dilakukannya hanya karena beliau melihat seorang wanita Anshar sedang mandi dalam perjalannya menuju rumahnya. Tsa'labah ini takutnya bukan main, kepada Allah SW dan kepada Rasulullah SAW yang jadi panutannya.
Karena kejadian itu, Tsa'labah sangat takut sekali hingga lari.

Subhanallah...

Monday, January 28, 2013

DRIVER TAXI ITU TRAINER KU


By jamilazzaini ⋅ Mei 31, 2012 sumber website: www.jamilazzaini.com

Senin kemarin saya sengaja “mengistirahatkan” driver yang selama ini setia menemani saya. Setelah jadwal training yang begitu padat saya khawatir ia jatuh sakit. Untuk memulihkan stamina, ia saya bebaskan mengantar saya. Hari itu, saya menggunakan jasa taxi, "Burung Biru".

Begitu saya naik taxi sang driver menyapa dengan kata-kata yang lembut dan bahasa tubuh yang mengesankan. Semakin saya ajak ngobrol, saya semakin “jatuh cinta” dengan driver itu. Dalam hati saya bergumam, “Pasti ada sesuatu di dalam diri driver ini sehingga pribadinya begitu mempesona. Saya ingin banyak belajar dengan driver ini.”

Agar punya kesempatan yang lebih luas untuk ngobrol, driver ini saya ajak makan siang di salah satu restoran kesukaan saya di Bogor. Awalnya dia menolak, tetapi setelah saya “paksa” akhirnya ia bersedia menemani saya. Ketika saya tanya mau pesan apa, dia menjawab, “Terserah bapak.” Driver itu saya pesankan menu sama persis dengan pesanan saya: Sate kambing tanpa lemak dan sop kambing, masing-masing satu mangkok.

Sebelum makan saya bertanya, “Tinggal dimana?” Dia menjawab, “Balaraja Tangerang.” “Berapa jam perjalanan ke pool?” sambung saya. Diapun menjawab, “Empat jam.” Saya terkejut, “Hah! Empat jam? Pergi pulang delapan jam. Kenapa gak nginep saja di pool?” Dia segera menjawab, “Saya harus menjaga ibu saya.”

“Menjaga ibu?” batinku. Bagaimana mungkin menjaga ibu, sampai rumah jam 23.30 berangkat kerja jam 03.30 dini hari? Untuk mengurangi rasa penasaran, kemudian saya bertanya lagi, “Bukannya sampai rumah ibu sudah tidur, berangkat ibu belum bangun?”

Dengan agak terbata dia menjawab, “Setiap saya berangkat ibu sudah bangun. Saya hanya ingin mencium tangan ibu setiap pagi sebelum berangkat kerja, sambil berdoa semoga saya bisa membahagiakan ibu.” Jawaban itu menusuk sanubariku, hanya sekedar mencium tangan ibu dan mendoakannya ia rela menempuh perjalanan delapan jam setiap hari. Sayapun ke belakang sejenak menghapus air mata yang mengalir di pipi.

Kemudian saya bertanya lagi, “Apa yang kamu lakukan untuk membahagiakan ibu?” Dengan lembut ia menjawab, “Saya sudah daftarkan umroh di kantor.”

“Maksudnya?” seru saya. Ia menjawab, “Kalau saya berprestasi dan tidak pernah mangkir kerja, saya berpeluang mendapat hadiah umroh dari kantor. Bila saya menang, hadiah umroh itu akan saya berikan kepada ibu tercinta.”

Mendengar jawaban itu saya menarik napas panjang. Dengan nada agak bergetar ia melanjutkan, “Setiap hari saya pulang agar bisa mencium tangan ibu dan mendoakannya agar ia bisa pergi umroh. Saya benar-benar ingin membahagiakan ibu saya.” Mendengar jawaban itu, haru dan malu bercampur menjadi satu. Air matapun mengalir deras di pipiku. Malu karena pengorbananku untuk ibuku kalah jauh dengan driver taxi ini.

Bila selama ini saya yang membuat peserta training berkaca-kaca. Hari ini Asep Setiawan (inget2 namanya ya gan, kalo ktemu jangan ragu kasih tips yg banyak), driver taxi itu, yang membuatku menangis tersedu. Dia telah menjadi trainer dalam kehidupanku. Ya, Asep Setiawan telah menjadi trainerku… bukan melalui kata-katanya tetapi melalui tindakannya.

Salam SuksesMulia!

Thursday, January 17, 2013

Kisah Nyata Di Mekkah Musim Haji 2012



[I]Marimir Husain berpelukan dengan saudara kandungnya yang telah insyaf[/I]

Musim haji tahun 2012 baru saja berlalu. Seperti biasanya, setiap kali musim haji selalu saja memunculkan kisah-kisah menakjubkan. Selalu ada cerita yang mengharukan, penuh hikmah dan menjadi pelajaran bagi umat manusia.

Di antara kisah nyata yang terjadi di musim haji tahun 2012 ini adalah kisah seorang tukang sapu di kota Mekkah yang mendadak kaya menjadi seorang milyuner. Bagaimana ceritanya? Simak kisah nyatanya seperti yang diangkat di koran al-Sabaq terbiatan Saudi Arabia tanggal 17 Dzhuhjjah lalu (02/11/2012). (Kisah ini sudah kami edit seperlunya tanpa mengurangi inti dan substansi cerita).

Syahdan, seorang pria bernama Marimir Husain Jihar tengah menyapu jalanan kota Mekkah yang penuh debu. Ia membersihkan jalanan kota suci ini dari kotoran dan sampah-sampah yang dibuang manusia atau yang diterbangkan angin sepanjang waktu.